Minggu, 17 Maret 2013

Aurette and The Polska Seeking Carnival : Rombongan Gipsy Kesasar di Jogja

Lama nggak ngeblog di blog lawas dan norak inih.. Sebenarnya lama saya pengen nulis sesuatu lagi. Apa daya bro, lupa password -__-. Mau bikin akun baru kok males rasanya. Sampai suatu saat saya iseng nyoba-nyoba login dan tratakdungces.. Sukses coi.. :D

Capcus ke topik coi: Aurette and The Polska Seeking Carnival (AATPSC) adalah band yang memainkan musik Balkan Folk, Polska Folk, atau apa namanya saya kurang paham sebenarnya jenis musik ini. Karena pengetahuan musik saya memang masih selebar daun sledri, jadi saya memberikan label Pop Folk saja untuk memudahkan saya sendiri membuat gambaran tentang mereka.



Saya mengenal band ini sekitar tahun 2012 lalu kalo tidak salah. Bermula dari iseng hunting video-video band Jogja, nyasarlah ke video band yang memiliki nama sepanjang cinta saya pada sang bribikan (duh malah -__-). "I Love You More Than Pizza" adalah lagu yang mereka mainkan di video itu. Dan seketika juga muncul sinar putih terang dari atas! Inilah pencerahan yang selama ini saya cari!

Sejak lama saya mengobrak-abrik youtube untuk menemukan band lokal yang memainkan musik "beda". AATPSC adalah jawaban yang selama ini saya cari. Lalu mulailah saya mencari info tentang band ini. Googling dengan semangat, mencari alamat reverbnation, soundcloud, myspace, twitter, dan semua mua tentang band ini. Pada akhirnya saya merasa seperti tersambar petir, disengat ribuan lebah, atau ditampar kaprodi di depan umum ketika saya menemukan sebuah flyer yang menakjubkan. Saya sudah melihat flyer acara itu beberapa hari sebelumnya sih sebenarnya. Tapi nggak memperhatikan.



Jadi itu adalah flyer acara berjudul "Revolusi Oganik", sebuah acara garapan komunitas anak muda Jogja bernama "Ketjil Bergerak". Band low-budget saya yang masih saja low-budget sampai sekarang, Horse Shoe, main di acara itu. Saya sempat dikirimi flyer itu via email oleh panitia beberapa hari sebelumnya, tapi nggak terlalu memperhatikan band-band apa saja yang main. Ternyata eh ternyata, AATPSC ini main juga di acara itu. Intinya, band saya bakal main sepanggung sama mereka! Dan malam itu, persis setelah Horse Shoe turun panggung, giliran mereka nembang. Setelah turun panggung saya pun segera melempar gitar saya entah kemana dan kembali ke depan panggung, menyimak mereka dan, eargasm!

Ternyata Jogja itu sempit. Setelah gig Revolusi Organik itu ternyata beberapa kali lagi Horse Shoe ketemu lagi dengan mereka di panggung dan acara yang sama, walau beda hari main. Saya lupa sudah berapa kali main di acara sama bareng AATPSC. Dari sinilah saya yakin Tuhan memang menjodohkan kuping saya dengan musik mereka. Terlepas dari beberapa kebetulan tersebut di atas, mereka memang band yang saya cari, menambah list musisi yang sudah saya temukan sebelumnya: Mocca, White Shoes and The Couples Company, Ginda and The White Flowers, Cranial Incisored, Lolenlones, The Cloves and The Tobaccos, Desperados, Death Vomit, Affen, dan banyak lagi musisi lain!

Kemudian Soundcloud membantu saya memberikan akses lebih dekat kepada musik mereka. Saya yakin band ini bakal rilis EP atau apalah dalam waktu dekat, karena memang materi mereka memang sudah cukup untuk membuat minimal EP. Karena hal itulah saya lebih memilih menunggu mereka rilis entah itu apa dan membelinya daripada download. Sama-sama pekerja seni harus saling menghargai karya dong! (kejadian sebenarnya adalah saya gaptek, nggak tau cara download dari soundcloud :p). Jadilah saya streaming an terus sembari menunggu mereka rilis sesuatu. Nggak apa-apa lah, itung2 saling dukung kan? :)

Mereka terdiri dari Teadatu (vocal, accordeon), Aurel (ukulele), Aris (drum), Bayu (trombone), Danny (bass), Rian (perkusi), Mursid (trumpet). Musik yang mereka mainkan benar-benar aneh dan unik untuk orang awam. Saya sendiri sering mendegar musik macam ini, tapi tidak tahu ternyata di Jogja ada yang memainkan. Rata-rata mereka adalah mahasiswa ISI, jadi tidak heran wawasan musik mereka luas, mampu menjangkau dunia yang orang awam tak mampu menjangkau. 

Lalu kita akan menuju ke musik mereka: di akun soundcloud mereka ada 5 track. Yang menjadi favorit saya adalah "Seeking Carnival". Mungkin track ini di kalangan peggemar mereka tidak sepopuler "I Love You More Than Pizza" atau single mereka yang belum lama dirilis, "Wonderland". Seeking Carnival adalah track instrumental mereka, mbak Tea nggak nyanyi di track ini, tapi di tengah-tengah lagu ada koor dari banyak orang yang benar-benar mendeskripsikan suasana karnaval dengan gipsy berkeliaran di sana-sini. Track ini punya sesuatu yang "aneh" untuk saya pribadi. Ketika pertama kali mendengar lagu ini, saya langsung teringat fim kartun garapan Disney, Hunchback of Notre Dame. Memang di awal lagu terdengar sedikit monoton dengan pola "jem cet cet jem cet cet" khas mereka, tapi kemudian saya sadar hal itu tidak bisa disebut monoton ketika sampai di bagian paling melodius. Suara akordeon mengalun indah sekali hingga klimaksnya: koor itu sendiri!

Track yang menjadi andalan mereka adalah "I Love You More Than Pizza". Memang pantas lagu ini jadi andalan AATPSC. Lagu ini bisa mewakili kepribadian musik mereka secara umum. Lirik lagunya berbahasa Perancis, dan tentu saja saya tidak paham. Tapi bila diresapi musiknya dan melihat judul lagunya, agaknya kita akan segera paham akan dibawa kemana tema lagu ini. "Wonderland" mungkin yang paling catchy di telinga awam. Saya sedikit teringat Mocca ketika mendengar lagu ini. Ada semacam keceriaan tersirat di musiknya, dan liriknya pun mewakili suasana musiknya, hampir mirip Mocca. Pendek kata lagu ini akan membawa kita ke negeri tempat tinggal Shrek atau negeri dongeng yang banyak kurcacinya dimana tidak ditemukan CK atau Indomaret.

Track lain yang juga menjadi favorit saya adalah "Vespaphoria". Lagu ini sedikit berbeda dengan yang lain. Lebih up-beat dan ada semacam influence ska dan reggae menurut saya. Usut punya usut ternyata pemain tombone AATPSC adalah juga personil Sri Plecit, band ska Jogja yang sedang digemari. Mungkin dari dialah bumbu ska didapat. Track yang terakhir di Souncloud, "Postcards From Italy" sebuah lagu cover dari Beirut. Lagu ini lumayan catchy juga. Hampir mirip seperti Seeking Carnival, klimaks lagu ada di tengah-tengah. Dan klimaks di lagu-lagu mereka memang selalu "mengena".

Untuk sound, mereka menyajikan karakter yang saya menyebutnya karakter indie (gawe istilah dewe), sound nya anak-anak indie. Ciri khas band-band indie menurut saya adalah kesederhanaan. Mungkin alat recording yang mereka gunakan tidak secanggih yang dipakai band-band ngetop yang manggung pagi hari, tapi dengan apa yang ada semuanya dimaksimalkan. Mereka bahkan punya ciri khas sendiri. Bila teliti dan didengarkan lebih cermat, track "Wonderland" berbeda dari track yang lain. Mungkin track ini direkam di studio berbeda, equipment berbeda, sound engineer yang berbeda pula bisa jadi. Tapi warna dan karakter AATPSC tidak hilang sama sekali. Tetap bisa dikenali itu adalah sound mereka. Gampangnya kalo mendengarkan album "The Best of..." dari sebuah band. Karakter sound lagu-lagu dalam album itu kadang tidak sewarna karena memang itu adalah kumpulan lagu-lagu terbaik dari album yang berbeda-beda. Kadang-kadang perbedaan karakter sound itu mempengaruhi mood pendengar. Tapi Wonderland dan lagu-lagu lain memiliki warna yang sama, dan mereka jenius dalam meramu hal ini. Overall, great job! Jauh lebih baik dari demo-demonya Horse Shoe yang sedikit berantakan :D

Dan akhirnya setelah lama menunggu, akhirnya muncul juga EP mereka:




Saya dapat EP ini langsung dari mas Danny bassis AATPSC pas mereka lagi on air di Magenta Radio. Isinya ada 7 tracks. Beberapa lagu lama yang saya sudah familar, sisanya lagu baru mereka. Sayangnya, Vespaphoria tidak masuk list. Mungkin disimpan untuk full album besok. Yang menjadi sorotan saya adalah: ARTWORK! Keren coi!! Benar-benar sesuai dengan kepribadian musik mereka!

Baiklah karena ini sudah panjang sekali, sudah malam dan besok kuliah pagi, saya sudahi dulu deh ya hahahaha.. Tetap nggipsy AATPSC!!

Jumat, 08 Juni 2012

Tentang Band Sexen

Inilah Unit Kegiatan Mahasiswa di kampus Santa Dharma Yogyakarta, SEXEN. Berisi orang2 gila sing jan ra urus polahe. Tapi kali ini saya tidak akan membicarakan kegiatan maksiat UKM ini, karena bila dijelaskan bisa sampai ribuan halaman panjangnya. Marilah menengok karya2 anak Sexen.

Saya bergabung dengan Sexen tahun 2010. Kesan pertama?
"Astaga ini bukan UKM. isinya hanya orang2 maksiat tidak berperikemanukan. Inilah yang saya cari!"
Akhirnya bergabunglah saya di UKM ini.

Yang saya suka dari Sexen adalah mereka berbeda dengan yang lain. Dengan kata lain (mumun cover .red) musik yang dimainkan rata2 unik dan tidak pasaran. Rasah kakean cangkem, mari kita review satu2 band2 Sexen ea..

1. LOLENLONES
Bisa dibilang orang2 ini adalah Godfathernya Sexen. Terbentuk tahun 2005, jadi sampai entry ini dibuat sudah 7 tahunan mereka ngeband. Rock N' Roll yang mereka bawakan meninggalkan kesan unik buat band ini. Gober, Kharisma, Roni, Kethek, dan Desi (lanang lho iki .red) memperlihatkan idealisme mereka selama tujuh tahun ini.
Untuk anda yang gemar dengan Jagger dkk, band lokal ini bisa jadi referensi yg cocok. Lagu2 mereka yg "aneh" untuk orang awan pada umumnya selalu asik untuk disimak. Lirik yang sangat menggambarkan realita  anak muda dalam "USD"  (Urunan Sewu Dadi), semangat rocker dalam "Rock Me Rock N Roll", hingga track yang agak lembut dalam "Hantu Mimpi" akan menjadi isi Ipod anda yang kerap diputar. Inilah band kebanggaan Sexen, LOLENLONES!!

2. LEMBAH NISTA
"Semakin hancur panggung, semakin sukses kita sebagai eksekutor. Ora ambyar, ora dibayar!"
Bayangkan bila ada band dengan slogan semacam ini. Sudah bisa ditebak isinya cuma orang2 yang sedikit ora genep.
Band glam rock yang terinspirasi oleh kesenian tradisional Jathilan ini sangat memegang teguh keambyaran mereka di dalam maupun di luar panggung. Band ini telah mengalami pergantian personil total tahun ini. Personil semula adalah Boli (ketua "Wani Ora Madiang Gambler Club"), Angger, Popo, Gembeng, Vincent, Alvin, dan Olap. Formasi yang sekarang hanya tertinggal Olap dan Popo Mbangkol. Mereka kemudian merekrut Kicoz, Andang, Bowo, dan Laura sebagai personil baru. Salam Taring Kobra!!!!!!

3. MELANOISE
Tiga orang kamtis (penggemar endank soemantri) yang lagi2 sedikit mengalami gangguan mental. Mereka membawakan genre Pup Punk. Sebagai basis dan vokalis adalah Angger (ex Lembah Nista) yang gemar judi bola, satunya lagi gitaris yang gemar browsing di redtube adalah Asoy, dan Alvin (ex Lembah Nista) sebagai drummer (saudara kembar gitaris Horse Shoe).

Semboyan band ini adalah terbentuk satu hari menjelang gig, dan bubar lagi sesudah gig usai. Yo mung sak pekok to? -_-

4. HORSE SHOE
Mereka selalu ingin terlihat seperti koboi dalam penampilan, tapi selalu berakhir menjadi petani semangka
-_-. Band baru yang membawakan genre yang menyerempet ke arah bluegrass dan country ini beranggotakan Gondrong (ex OldMan Blues), Immartha, Tegar, Bondan, Andes, dan dibantu beberapa additional player.

Influence dari Old Man Markley sangat kental dalam band ini. Beberapa lagu mereka adalah Crazy, Closing Heart, dan My Friends In A Box.

5. JOY
Adalah side project dari Desi (Lolenlones), Vanny, Alfon, Alvin (Melanoise), Yusak (ex OldMan Blues), Gembeng, Keke, Yogi, dan Boim. Genre yang mereka bawakan adalah Pop Etnik. Ini adalah band yang akan selalu membuat anda merasa nyaman. Dengan mengaransemen lagu2 natal, lagu daerah, dll mereka menunjukkan betapa musik itu bisa menjadi sangat indah dan menyentuh.
Because of this is Christmas Day!!!

Ini adalah sedikit review dari sedikit band Sexen. Review selanjutnya, bersiaplah band2 yang lain untuk direview hahah.. HIDUP MBAH CERMITH!!!

Minggu, 09 Oktober 2011

akulah si antagonis

Untuk mereka yang bilang : Bondan ki lebai bgt..
oke aku cen lebai kok bos..

Bondan ki frontal bgt, urakan..
wah aku tidak bisa menyanggah, saya memang seperti itu kok

SO WHAT?!

kalo ada sesuatu yang salah, katakan itu salah. Jangan mau tersenyum di bawah kedamaian semu! suasana permusuhan itu 100x lebih baik daripada suasana damai dalam kondisi diinjak2. KEDAMAIAN SEMU!!

Saya laki2 dan saya harus tegas. Inilah saya. Tidak ada yang bisa mengubah, konspirasi dan rencana kalian sekalipun. Ketika ada seseorang yang menginjak2 kalian, kenapa kalian cuma diam saja dan berpura2 tidak tahu apa2? Melawanlah karena kalian mampu melawan, selagi itu benar.

Terserah kalian bilang saya lebai, brutal, anarkis, suka ngomong jorok. saya cuma memperjuangkan apa yang seharusnya saya perjuangkan, yaitu teman2 saya. Ketika mereka dianiaya secara verbal dan terang2an oleh seorang oknum, mereka diam saja seolah2 tidak terjadi apa2. Diam saja cukup kok, suasana kan jadi enak dan damai. Tapi mohon maaf saja, saya akan merusak kedamaian semu itu dan menggantinya dengan api permusuhan, berteriak lantang untuk melawan itu, karena itu salah!

Mengenai kasus yang sedang hangat, silakan bilang saya terlalu cepat mengambil keputusan. Saya memang bodoh, tapi saya juga ga se stupid itu kok. saya juga melihat banyak kemungkinan. Tapi apa yang saya lihat cukup membuat saya berani mengambil kesimpulan itu. silakan lihat analogi ini :

" Erwin jam 7 dibunuh di kosnya dgn pisau nancep di perut. Tidak ada orang yang dateng ke kosnya pada jam2 itu kecuali Edi. Hal ini dikuatkan oleh keterangan saksi. Ada beberapa kemungkinan :

1. Erwin bunuh diri dengan menusukkan pisau ke perut.
2. Erwin dibunuh makhluk gaib.
3. Erwin dibunuh Edi

Karena pak polisi itu orang pintar, mereka memilih kemungkinan yang ketiga karena itu yang paling logis. tapi sebentar, Edi tidak mengakuinya!!! (ya ea lah.. mana ada maling ngaku, yg ada diem pura2 ga tau)."

Jadi saya memakai cara polisi dalam hal ini. Tapi kalau itu salah dan menurut beberapa orang terlalu cepat, ya saya minta maaf. Ingat, orang tidak perlu melihat langsung kejadian atau menunggu batas waktu tertentu untuk bisa menyimpulkan sesuatu.


Inilah saya. Saya tidak mau saya atau teman2 diinjak2, dikhianati, diperlakukan tidak adil oleh siapapun. Kalo itu terjadi saya akan melawan, walaupun konsekuensinya saya akan dimusuhi orang banyak orang dan dianggap bodoh. masa bodoh, akan kuperjuangkan yang kuanggap itu benar.

Jadilah kejam karena kamu hidup di dunia yang kejam. Pengkhianatan itu jauh lebih kejam dari umpatan dan kata2 kasar.

Sabtu, 03 September 2011

Feed Your Dog!

Anak2 jaman sekarang.. Geger kalo ada film baru nongol di tempat gelap arena mesum yang biasanya disebut BIOSKOP. Mereka rela ngeluarin duit banyak cuma buat melototin mobil yang tiba2 berubah jadi robot, vampir mesum yang rebutan cewe cakep sama manusia serigala, atau bocah ajaib yang bisa mendaki puncak merapi sekejap dengan naik... SAPU!!

Mas, bisa tolong ambilin sempak saya yg nyangkut di pohon?


WHAT THE FUCK!!!!!!

Di satu sisi,

Bapak : "Nduk, ayo melu bapak nonton wayang kulit neng balai desa.."
Anak : "Hari gini wayang kulit pak? Mendingan donlot Kim Bum deh cakepnya keliatan, daripada si arjuna gantengnya abstrak."

Maho kok jadi idola


WHAT THE FUCK!!!!!!

Entah dimana otak anak muda jaman sekarang. Mereka tinggal dimana sebenarnya? Mereka sadar tidak mereka punya harta tak terukur harganya yaitu BUDAYA MEREKA SENDIRI. Silakan mengkonsumsi budaya orang lain, tapi jangan lupakan budayamu sendiri. DON'T FEED YOUR NEIGHBOUR'S DOG, WHEN YOUR OWN DOG STARVING TO DEATH.

Berapa jumlah remaja dan anak muda yang tahu tentang Perang Baratayudha? Berapa ekor remaja yang masih mau menonton wayang kulit, dan berapa jumlah remaja yang geger kalo ada film korea yang cowoknya ganteng2? Perbandingan 1:50. Miris bos..

Saya melihat dalam pertunjukan wayang kulit, 90% audiens yang hadir adalah bapak2 dan ibu2 yang sudah sepuh. Jarang sekali telihat remaja di tempat2 seperti itu. Entah mengapa mereka menganggap sesuatu seperti ini adalah KUNO dan BASI dan JADUL dll. Untuk saya pribadi, sesuatu seperti ini adalah sesuatu yang keren, tidak kalah jauh dengan gaharnya musik metal di playlist saya.

Adalah sesuatu yang sangat mengerikan ketika bapak2 audiens itu meninggal. Situasi akan menjadi kacau. Tidak ada Gatotkaca, Hanoman, Semar, dan Bima. Yang ada tinggal si vampir, robot, dan kim bum. Lalu siapa yang mau menceritakan hebatnya budaya Indonesia kepada dunia?

Orang mancanegara lebih mengenal BALI sebagai negara sendiri. Mereka tidak menyangka kalau Bali itu bagian dari Indonesia. Kenapa Bali bisa sangat terkenal? Karena orang Bali sangat kental dengan budayanya. Orang disana sangat peduli dan melaksanakan adat istiadat sebagai kewajiban, tidak peduli yang tua atau muda. Padahal bila diteliti, tempat yang paling banyak mendapat akses budaya barat adalah Bali itu sendiri di Indonesia. Bandingkan dengan Jogja. Upacara labuhan saja kebanyakan dihadiri orang2 tua, dan TURIS!

Tak ada salahnya mengkonsumsi budaya orang lain dengan berlebihan, asalkan kita jangan melupakan budaya kita sendiri. Jangan bangga bisa berbahasa Korea, jangan bangga bisa berbahasa Inggris, jangan bangga bisa berbahasa Jepang, kalau kenyataannya kau tidak mampu menggunakan bahasamu sendiri dengan baik dan benar!!

"Raden Gatotkaca kemembeng ing luh..
Mawas kunarpatine adi kang banget ditresnani..
Abimanyu pejah sanalika
Kurawa entenana piwalese ndaraku Janaka..."

Raden Abimanyu, putra Raden Arjuna yang meninggal di Perang Baratayudha pada usia 16 tahun.